Sampai di perumahan Buah Batu, rumah mewah elite terbuka
pintu nya segera saat klakson mobil berbunyi, nampaknya sudah cirri khas dia di
rumahnya, ku masuk dan mengucapkan salam untuk penghuni rumah, sambil
bersalaman kepada orang tua dan saudarinya, jamuan silaturahmi sudah tampak di
siapkan oleh mereka.
Ku tak terpesona materi yang mereka punya, tapi niat ku baik
untuk silaturahmi dan menghampiri sang wanita, ruangan penuh barang yang entah
ku tak tahu namanya, ku mengikuti kemana dia ajak ku dengan genggaman jemari,
ku hanya berhenti di depan kamar nya dan lalu pindah ke ruang tamu sambil
memainkan gitar, sambil mengajak dia mengobrol.
Sehabis makan siang ku pamit untuk balik, namun Sang wanita
mengajak ku mutar mutar kota kembang ini, pegunungan yang indah, aroma kuliner
khas dan ramainya pertokoan distro Nampak menghiasai kota kembang, hampir
menjelang malam, ku beranikan diri untuk mengajak dia makan di pinggiran jalan,
tapi tampaknya dia tak terbiasa…
Berputar lah kami berdua, empat roda mengitari perumahan
kosong tak berpenghuni tampaknya, ku tak melihat lalu lalang kendaraan maupun
orang berbicara, mobil pun berhenti dan semerta merta dia menghampiri ku dan
menarik ku kursi belakang mobil nya.
Pesona Air Terjun Dago Pakar Menemani dan Hampir saja hilang kesadaran ku, masa depan yang tercoreh di
kening nya tak ingin ku rusak begitu saja, dia tak pantas ku perlakukan seperti
ini, di belakang kursi mobil di terawangi lampu perumahan yang hampir gelap
gulita. “ Aku tak menolak “ ku berkata perlahan di belakang telinga mungil nya “ Sepertinya Kado
itu pantas untuk calon suami mu kelak nanti “, dia tersenyum dan memeluk ku
dalam, lalu ku pun di antar balik ke kost sahabat ku.
To Be Continue ..
0 komentar
Posting Komentar