Jangan Lupa di Like Ya Sobat

×

Selasa, 31 Desember 2013

PART IV : POLEMIK PUTIH ABU ABU

alibidewa.blogspot.com - Pintu Masjid ku terduduk, perlahan menjuntai temali sepatu hingga keduanya rapih selesai beribadah, sesekali ku melihat sekeliling... tampaknya benar firasatku tadi pagi saat melewati pintu gerbang sekolah, iya ... salah kostum dan beda budaya, haruskah mengikuti tren tapi menambah waswas dalam perjalanan pulang pergi sekolah ?... sungguh memprihatinkan.

Menyusuri setapak belakang gedung utama sekolah menuju gedung kelas satu, sesekali hanya bisa tersenyum saat berpapasan muka tak familiar di sekolah ini. Istirahat kedua masih terasa lama, enggan untuk bersosialisasi di kantin utama, dan ku balik ke kelas, ku tersentak saat anak tangga berakhir menuju pintu kelas ku.
Nah... Ketemu Juga, Ikutin Ane, Wa !!
Muka Familiar Anak Perumahan Selatan Daerah Ternyata.

Ok ... !!
Gimana hari ini, masih bermasalah dengan kelas 3 ?
Nah.. Tahu dari mana, Bang ??
Udah sempit dinding sekolah, santai aja !!
Selusur Kantin utama ku berbelok, pemandangan yang tak biasa bahkan susah menemukan Angsa Buruk Rupa, tapi bukan itu yang buat ku penasaran... ini mau di ajak kemana sekarang tepat nya.Belakang kantin utama, tepat selusur sepanjang pemandagan wajah kelas dua, sesekali menegur sapa bertanya siapa saya, seperti biasa yang membawa ku hanya berkata,,, My Bro ini, Woles !!

Traktiran seperti biasa, gak ada selembar uang ku keluarkan, santapan apa adaya siswa sekolah ku coba sedikit saja sebagai tradisi menghormati undangan bersosialisasi. Brakkk .... !!!

Ini Kelas Satu Kenapa ada di sini ??? celoteh kelas tiga saat menghampiri..

Ada masalah dengan saudara, Ane Masbro ? 
Oh.. Kenalan toh... Ok Ok, Ingat jangan Berlebihan !! Selesai berkata dan pergi .
Seperti biasa gak berbeda, hanya mengikuti arus skenario ini berjalan, sesekali mereka menceritakan politik sekolah mulai dari hal terkecil hingga terbesar,, hanya sekejap harus ingat dan itu terbukti !!! Mulai dari WC pria kelas satu ramai di penuhi senior wanita, satu persatu target penindasan pun sudah aturan main, cukup terakhir yang kena di kenangan ... Jadi diri sendiri dan tetap low profile saja. 

Balik gedung kelas satu, seperti biasa,, yang harus nya kelas tiga menghampiri malah hanya tersenyum dan melengos pergi, sesekali ku melihat kelas lain yang menjadi target mereka,,, ingin rasanya menghajar penindasan yang mereka lakukan, tapi apa mau di kata ... saat korban nya saya, tak ada siapapun juga yang perduli, dan itu fakta.

Hari Pertama menjelang berakhir, beberapa murid kelas sudah mulai saling berkenalan dan tegur sapa, seperti biasa ku sungkan untuk berbaur, bukan karena enggan tapi cenderung memikirkan akan aman kah sampai di pintu gerbang rumah hari ini.

Nama mu Dewa ya ??,
Ohh Iya, ada apa yah  !!, baru tersadar ada gadis sekelas depan muka
Ada Malam Keakraban untuk Kelas Kita, datang yah !!
Kapan ??
Malam minggu ini kok, tenang aja !!
Ok, di usahakan, terimakasih sebelumnya.
Seenggaknya, cukup bersyukur masih dapat bersosialisasi dengan sekelas, walau sadar kalau saya itu ya beginilah, apa adanya,,, untuk minder maupun sungkan, udah mati rasa !!.

Bel Akhir Sekolah berbunyi, perlahan ku waspada menyusuri jalan menuju pedestrian menghadap puluhan kendaraan senior, hanya berfikir positif dan berjalan seperti biasa, hingga mendadak ku terkaget saat dua buah motor RX King berhenti memalang jalan ...


To Be Continue



Artikel Terkait

0   komentar

Posting Komentar

Cancel Reply